Sabtu, 20 Oktober 2012

KALIMANAN TENGAH


Kaliamantan tengah sebuah propinsi yang berada di pulau kalimantan dimana budaya dayak berada disini, sebenarnya diseluruh pulau kalimantan terdapat suku dayak, namun yang membedakan disini adlah adat istiadat dan tariannya Budaya dayak adalah budaya yang sanagat luhur dan eksotis mulai dari keseharian, cara hidup dan adatistiadatnya ini bisa kita lihat dari bentuk bangunan khas suku dayak dan pakaian adat dari suku dayak yang sangat bagus dan eksotis, siapapun yang mengenakan pakaian adat dari suku dayak ini sunguh kelihatan sanagat mempesona. tiada habisnya bila kita mebahas budaya yang satu ini, budaya yang luhur dimana selalu menyatu dengan alam dan lingkunganya dan tiada duanya saya sangat suka sekali denagn budaya dayak ini berikut beberapa tarian dan adat istiadat dari suku dayak atau budaya dayak.
Rumah Betang  Kalimantan Tengah
Bermain seruling Bambu
Tari Bawikuwu
Tari Anyam

KT : Bapa ini sedang mepraktekan senjata yang dia pakai, nama senjatanya sipet, senjata ini bisa di gunkan untuk berburu dan bisa juga sebagai senjata untuk berjaga-jaga   kalau ada musuh


Adat Istiadat Suku Dayak

19-05-2008 12:31

Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.
ASAL MULA
Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.
Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.
Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608).
Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)
Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam.
Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik.
Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)
Dibawah ini ada beberapa adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya Suku Dayak berasal dari pedalaman Kalimantan.
  • Upacara Tiwah
Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.
Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).
  • Dunia Supranatural
Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.
            Mangkok merah.
Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. “Panglima” atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.
Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan. Sebelum diedarkan sang panglima harus membuat acara adat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai perang. Dalam acara adat itu roh para leluhur akan merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika pangkalima tersebut ber “Tariu” ( memanggil roh leluhur untuk untuk meminta bantuan dan menyatakan perang ) maka orang-orang Dayak yang mendengarnya juga akan mempunyai kekuatan seperti panglimanya. Biasanya orang yang jiwanya labil bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.
Orang-orang yang sudah dirasuki roh para leluhur akan menjadi manusia dan bukan. Sehingga biasanya darah, hati korban yang dibunuh akan dimakan. Jika tidak dalam suasana perang tidak pernah orang Dayak makan manusia. Kepala dipenggal, dikuliti dan di simpan untuk keperluan upacara adat. Meminum darah dan memakan hati itu, maka kekuatan magis akan bertambah. Makin banyak musuh dibunuh maka orang tersebut makin sakti.
Mangkok merah terbuat dari teras bambu (ada yang mengatakan terbuat dari tanah liat) yang didesain dalam bentuk bundar segera dibuat. Untuk menyertai mangkok ini disediakan juga perlengkapan lainnya seperti ubi jerangau merah (acorus calamus) yang melambangkan keberanian (ada yang mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam merah untuk terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh (ada yang mengatakan bisa diganti dengan sebatang korek api), daun rumbia (metroxylon sagus) untuk tempat berteduh dan tali simpul dari kulit kepuak sebagai lambang persatuan. Perlengkapan tadi dikemas dalam mangkok dari bambu itu dan dibungkus dengan kain merah.
Menurut cerita turun-temurun mangkok merah pertama beredar ketika perang melawan Jepang dulu. Lalu terjadi lagi ketika pengusiran orang Tionghoa dari daerah-daerah Dayak pada tahun 1967. pengusiran Dayak terhadap orang Tionghoa bukannya perang antar etnis tetapi lebih banyak muatan politisnya. Sebab saat itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia.
Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari bapak kepada anak, hingga saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan menjadi lebih atau kurang dari yang sebenar-benarnya, bahwa asal-usul nenek moyang suku Dayak itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau” ( Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan “Ancak atau Kalangkang” ).

DeTAK BUDAYA - Agenda Budaya dan Pariwisata Tahunan Kalimantan Tengah

Keragaman adat istiadat serta eksotisme pesona alam baik flora dan fauna merupakan keunggulan Provinsi Kalimantan Tengah di bidang pariwisata. Guna mempromosikan potensi tersebut ke khalayak ramai, pemerintah masing-masing daerah memiliki berbagai agenda budaya dan pariwisata setiap tahunnya. Apa saja agenda-agenda tersebut, berikut kilasannya.
Festival Budaya Isen Mulang
                Festival budaya yang sering disingkat FBIM ini digelar setiap tahunnya guna menyemarakkan HUT Provinsi Kalimantan Tengah. Biasanya, ajang multi even budaya ini dilangsungkan antara tanggal 19-24 Mei. Kegiatan yang dilaksanakan di ibukota Palangka Raya ini diikuti oleh seluruh kontingen dariKabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah.
Adapun cabang-cabang olahraga dan budaya tradisional yang diperlombakan antara lain karnaval budaya, tari pesisir dan garapan, Pemilihan Duta Wisata, lomba masakan tradisional, malamang, mangenta, mangaruhi, manetek (memotong) dan manyila (membelah) kayu, balogo, sepak sawut (sepak bola api), besei kambe (mendayung berlawanan arah), manyipet (menyumpit), dayung tradisional, jukung (perahu) hias dan lain-lain.
Ajang ini juga sering digelar bersamaan dengan ajang pameran pembangunan, iindustri dan perdagangan bertajuk Kalteng Expo yang diikuti oleh seluruh standdari kabupaten se-Kalimantan Tengah serta beberapa provinsi lain di Indonesia.
Selain untuk tingkat Provinsi, di tingkat Kabupaten dan Kota ajang ini juga digelar rutin setiap tahunnya. Kota Palangka Raya merupakan salah satu yang menggelar even ini sebagai wadah seleksi bagi atlet-atlet tradisional yang akan disiapkanke ajang FBIM tingkat provinsi.
Festival Budaya Buntok
                Buntok merupakan ibukota dari Barito Selatan, salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah. Pada setiap tahunnya, pemerintah setempat juga memiliki even festival budaya semacam FBIM. Kegiatan ini dinamakan Festival Budaya Buntok dan biasa digelar setiap tanggal 15-20 September.
Festival Senidan Budaya Tamiyang Layang
Kegiatan festival budaya juga telah menjadi agenda rutin tahunan di Tamiyang Layang. Even bertajuk Festival Seni dan Budaya Tamiyang Layang ini biasa digelar pada awal April setiap tahunnya. Ajang pesta budaya rakyat ini berisi ajang lomba budaya dan aneka permainan tradisional khas Kalimantan Tengah, khususnya yang berasal dan hidup daerah Kabupaten Barito Timur.
Festival Senidan Budaya Habaring Hurung
Selaindi Barito Timur dan Selatan, ajang semacam FBIM juga digelar setiap tahun di Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan festival budaya ini dinamai Festival Seni dan Budaya Habaring Hurung dan digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Kotawaringin. Ajang pesta budaya biasa digelar di Kota Sampit, pada tanggal 1-7 Januari setiap tahunnya.
Pekan Budaya Daerah Bumi Gawi Barinjam
                Ajangsejenis Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) juga dilaksanakan di Kabupaten KotawaringinTimur. Kegiatan ini dinamai "Pekan Budaya Daerah Bumi Gawi Barinjam". Dalam kegiatan ini, digelar sejumlah lomba permainan tradisional masyarakat setempat antara lain dayung, kayu hantu, sepak bola api, kelotok (perahu-red) hias, bagasing, balogo, menyumpit, menebang kayu, layang-layang, menangkap ikan, berbalas pantun, Pemilihan Ujang dan Aluh Kotawaringin Timur dan lain-lain. Rangkaian kegiatan ini biasa dilaksanakan setiap tanggal 26 Maret sampai dengan 1 April setiap tahun, di Kota Sampit, Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Sukamara Fair
Kabupaten Sukamara juga memiliki ajang festival budaya yang berisi lomba seni budaya dan permainan tradisional. Even tahunan ini disebut Sukamara Fair dan biasa digelar antara bulan Juli sampai dengan Agustus setiap tahunnya.
Selain memperlombakan cabang seni budaya dan permaianan tradisional, kegiatan ini biasanya juga dirangkai dengan pameran dagang, industry dan kerajinan daerahsetempat.
Festival Mangkikit
                KabupatenKatingan juga memiliki kegiatan festival budaya tahunan. Ajang ini bertajuk "Festival Mangkikit" dan biasa digelar dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Katingan.
Selain lomba permainan tradisional dan seni budaya, juga digelar pula wisata petualangan yakni arung jeram menyusuri Riam Mangkikit, anak Sungai Mangkikit.
Festival Jukung Hias
                Kabupaten Pulang Pisau memiliki ajang festival yang unik. Ajang ini memperlombakan keindahan perahu tradisional yang biasa disebut dengan jukung dengan hiasan motif khas Kalimantan Tengah. Jukung-jukung yang dilombakan merupakan kreasi dari masing-masing perwakilan kecamatan.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan Agustus di Kota Pulang Pisau.
Tiwah Massal
                Tiwah merupakan ritual mengantar roh orang yang telah meninggal dunia kembali ke Ranying Hatala Langit atau Tuhan YME dalam kepercayaan penganut Kaharingan di Kalimantan Tengah. Ritualini dibagi atas beberapa rangkaian acara dengan sesuai fase waktu yang telahditentukan. Pembagian prosesi tersebut diistilahkan dengan Tabuh. Di Kalimantan Tengah, terdapat suatu kegiatan Tiwah yang melibatkan banyak keluarga atau biasa disebut Tiwah Massal. Dalam acara ini paling sedikit ada 30keluarga yang melakukan Tiwah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 18 Juli hampir di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Tabuh kedua atau acara puncak dari ritual Tiwah Massal diadakan secara bergantian di setiap kecamatan.
Mamapas Lewu dan Pakanan Sahur
                Ritual Mamapas Lewu dan Pakanan Sahur merupakan upacara pembersihan kampung halaman dari bala dan marabahaya dengan lelaku tertentu. Kegiatan ini merupakan tradisi masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah pada umumnya dan di Kabupaten Kotawaringin Timur diagendakan digelar setiap tahun pada bulan September.
Simah Laut
                Simah Laut merupakan rituall adat yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di pesisir pantai Kabupaten Kotawaringin Timur. Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan terimakasih masyarakat kepada Sang Pencipta atas anugerah hasil laut berupa ikan yang setiap waktu mereka tangkap. Biasanya digelar tiapakhir tahun di Pantai Ujung Pandaran. (DeTAK– didindan)
Logika membantu manusia berpikir lurus,efisien,tepat adan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari pelbagai prasangka emosi,dan keyakinan seseorang. Karena itu ia mendidik manusia untuk berpikir obyektif, tegas dan berani.
Logika juga sebagai suatu ilmu yang mempelajari metode dan hokum-hukum yang di gunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah, dan logika sendiri lahir dari pada filosof-filosof yunani yaitu Aristoteles.untuk itulah  dalam laporan bacaan ini penulis akan membahas beberapa pelajaran yang di susun secara singkat dalam makalah ini sehingga pembaca dapat mengerti dan memahaminya. Kita langsung saja pada bahasan yang pertama dan yang seterusnya.
Arti dan sejarah singkat logika logika adalah bahasa latin yang bersal dari bahasa ‘logos’ yang berarti perkataan atau sabda. Istilah lain yang pakai sebagai gantinya adalah Mantiq kata arab yag di ambil dari kata kerja nataga yang berate berkata atau berucap. Dan logika sendiri di kembangkan oleh tokoh-tokoh filsafah atau filosofi yang barasala dari bangsa Yunani. Dari merekalah maka, timbullah sebuah kejadia-kejadin yang semuanya dapat di bahas sebagai suatu dasar kebenaran, sehingga mendapatkan kebenaran yang sejati.
Logika yang sedang di pelajari adalah ilmu. Dalam bahsa Indonesia “ ilmu” seimbang dengan arti “sciencie” dan di bedakan dengan kata “ pengetahuan”. Sedangkan pengetaghuan adalah hasil dari aktivitas mengatahui yakni tersingkapnya suatu kenyataan di dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. Logika mempelajari hokum-hukum, patokan-patokan dan rumus-rumus berpikr. Psikologi mempelajari tentang aktivitas berpikir karena itu kita hendak berhati-hati melihat persimpangannya dengan logika. Dan banyak jalan pemikiran kita di pengaruhi oleh keyakinan pada pola berpikir kelompok, kecendurungan pribadi, dan lainnya.
Apakah arti benar itu ??? benar pada dasarnya penyeduaian anatara pikiran dan kenyataan. Kita akan mengatakan bahwa proposisi berikut adalah salah, batu hitam tenggelam dalam air raksa; bumu bergerak mengelilingi matahari. Itulaha arti kebenaran yang memang kebenaran yang mutlak. Karena sudah di teliti dengan baik.
Selanjutnya bagaimana cara mendapatkan kebenaran?? ada 2 cara berpikir yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan kepintaran atau pengetahuan yang baru , yaitu dengan menggunakan metode induksi dan deduksi. Induksi adalah cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat uumum dari kasus-kasus yang bersifat individual,; besi  contoh besi di pabaskan memui, seng di panaskan memuai dan seterusnya.
Logika juga dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu logika naturalis yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal,bawaan manusia akal manusia yang normal dapat bekerja secara spontan sesuai hokum-hukum logika dasar.ada juga logika artifisialis, loggika tradisional,dan logika Aristoteles. Dan manfaat dari pada belajar logika adalag dapat membantu manusia berpikir secara lurus,efisisen,tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekliruan.

SUMBER: http://putrakaltengsejati.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar